PERTAMA

                                             Bahwa terdakwa WAHYU TRI MURNI ANDRI Bin SUTARTO pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2024 sekira pukul 09:00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari 2024 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2024 bertempat di Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Arga Makmur yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

• Berawal pada hari Selasa tanggal 09 Januari 2024 sekira pukul 13.00 wib terdakwa pergi kerumah sdra YUDHO (belum tertangkap) di Desa Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, sesampainya dirumah sdra YUDHO kemudian sdra YUDHO berkata kepada terdakwa “kamu mau kerja gak yu?” terdakwa jawab “kerjo apo?” sdra YUDHO jawab “ndak ngambil shabu-shabu ke Bengkulu dak, kelak aku kasih duit Rp.500.000 ( lima ratus ribu rupiah ) kau berani dak ?’’ terdakwa jawab “kalo cuma ngambik ajo berani’’.
• Kemudian pada tanggal 11 Januari 2024 sekira pukul 13:15 wib terdakwa pergi kerumah sdra YUDHO, sesampainya dirumah sdra YUDHO kemudian sdra YUDHO berkata kepada terdakwa “yu, iko ado lokak ngambik bahan (narkotika jenis shabu-shabu), terdakwa jawab ‘’iyo aku berangkat”, sdra YUDHO berkata ‘’iyo berangkatlah, kelak aku kasih duit rp.500.000 ( lima ratus ribu rupiah ) kalo sudah sampai bengkulu  kelak ado yang ngubungi, kau ikuti ajo arahan dari yang nelpon kau kelak”. Kemudian sekira pukul 14.00 wib terdakwa berangkat menuju Kota Bengkulu menggunakan sepeda motor Honda BEAT STREET warna hitam nopol BD 5964 DA milik terdakwa, kemudian sekira pukul 15:30 wib terdakwa pergi menuju peta tempat sabu tersebut diletakkan dibawah tiang listrik didalam gang dekat dealer Suzuki Lingkar Timur Kota Bengkulu, sesampainya disana terdakwa menemukan kantong kertas warna putih yang diikat dengan tiret kecil yang berisikan narkotika golongan I jenis sabu. Kemudian sekira pukul 16:30 wib terdakwa pergi kerumah kontrakkan sdra YUDHO di Desa Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara untuk memberikan kantong kertas warna putih yang diikat dengan tiret kecil yang berisikan narkotika golongan I jenis sabu tersebut.
• Kemudian pada hari Rabu tanggal 24 Januari 2024 terdakwa pergi kerumah sdra YUDHO, lalu sdra YUDHO berkata kepada terdakwa “iko ado 3 (tiga) paket kecil shabu yu bawaklah dulu, besok kalo ado yang endak beli aku hubungin kau’’ lalu terdakwa menjawab ”iyo aku bawak’’ kemudian terdakwa membawa 3 (tiga) paket kecil narkotika jenis sabu tersebut kerumah terdakwa di Desa Giri Mulya Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara.
• Lalu pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2024 sekitar pukul 09.00 wib sdra YUHDO menelepon terdakwa dan berkata “berangkatlah sekalian taroklah barang tu deket jembatan adc’’, lalu terdakwa berangkat menuju jembatan ADC unit 1 Desa Marga Sakti Kecamatan Padang jaya Kabupaten Bengkulu Utara, kemudian terdakwa meletakkan dan memetakan 1 (satu) paket kecil narkotika jenis sabu yang terdakwa bungkus dengan pipet, kemudian terdakwa foto paket tersebut lalu terdakwa kirim poto peta tersebut kepada sdra YUDHO, lalu sisa 2 (dua) paket kecil narkotika jenis sabu terdakwa simpan.
• Kemudian pada hari Kamis tanggal 01 Februari 2024 sekira pukul 18.00 wib terdakwa ditangkap dan diamankan oleh saksi TONDYKA ASDINAL Bin RAMDHAN EFENDI dan saksi ILHAM TRY NAJMI Bin AMDELIS di Jl. Diponegoro Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, kemudian dilakukan penggeledahan terhadap terdakwa dan ditemukan barang bukti berupa 2 (dua) paket kecil narkotika golongan I jenis sabu yang dibungkus dengan plastik bening klip merah yang di balut dengan kertas timah rokok yang di masukkan dalam karet poping pancing warna orange didalam saku sebelah depan jaket warna biru yang terdakwa pakai.
• Bahwa perbuatan terdakwa dengan tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I tanpa seijin dari pihak yang berwenang dan tidak digunakan untuk kepentingan pengobatan ataupun ilmu pengetahuan
• Berdasarkan Berita Acara Penimbangan yang dilakukan oleh PT.Pegadaian Nomor : 071/10687.00/2024 tanggal 05 Februari 2024 terhadap barang bukti rincian narkotika golongan I jenis sabu sebagaimana Berita Acara Penimbangan dengan hasil penimbangan yaitu dengan berat bersih 0,17 gram dan disisihkan ke BPOM 0,05 gram, sisa untuk persidangan 0,12 gram.
• Berdasarkan Sertifikat/Laporan Pengujian BPOM Bengkulu Nomor : LHU.089.K.05.16.24.0047 tanggal 05 Februari 2024 berkesimpulan bahwa sampel barang bukti yang diterima berupa 0,05 gram yang diduga mengandung narkotika golongan I jenis sabu adalah Positif Metamfetamin dan terdaftar dalam Narkotika Golongan I lampiran Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

                                             Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 114 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

ATAU

KEDUA

                                             Bahwa terdakwa WAHYU TRI MURNI ANDRI Bin SUTARTO pada hari Kamis tanggal 01 Februari 2024 sekira pukul 18:00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2024 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2024 bertempat di Jl. Diponegoro Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Arga Makmur yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

• Berawal pada hari Rabu tanggal 24 Januari 2024 terdakwa pergi kerumah sdra YUDHO di di Desa Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, lalu sdra YUDHO berkata kepada terdakwa “iko ado 3 (tiga) paket kecil shabu yu bawaklah dulu, besok kalo ado yang endak beli aku hubungin kau’’ lalu terdakwa menjawab ”iyo aku bawak’’ kemudian terdakwa membawa dan menyimpan 3 (tiga) paket kecil narkotika jenis sabu tersebut kerumah terdakwa di Desa Giri Mulya Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara.
• Kemudian pada hari Kamis tanggal 01 Februari 2024 sekira pukul 18.00 wib terdakwa sedang berada di Jl. Diponegoro Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, kemudian terdakwa ditangkap dan diamankan oleh saksi TONDYKA ASDINAL Bin RAMDHAN EFENDI dan saksi ILHAM TRY NAJMI Bin AMDELIS yang mendapatkan informasi dari hasil penyelidikan, kemudian dilakukan penggeledahan terhadap terdakwa dan ditemukan barang bukti berupa 2 (dua) paket kecil narkotika golongan I jenis sabu yang dibungkus dengan plastik bening klip merah yang di balut dengan kertas timah rokok yang di masukkan dalam karet poping pancing warna orange didalam saku sebelah depan jaket warna biru yang terdakwa pakai. Kemudian terdakwa dibawa ke Polres Bengkulu Utara.
• Bahwa perbuatan terdakwa dengan tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman tanpa seijin dari pihak yang berwenang dan tidak digunakan untuk kepentingan pengobatan ataupun ilmu pengetahuan
• Berdasarkan Berita Acara Penimbangan yang dilakukan oleh PT.Pegadaian Nomor : 071/10687.00/2024 tanggal 05 Februari 2024 terhadap barang bukti rincian narkotika golongan I jenis sabu sebagaimana Berita Acara Penimbangan dengan hasil penimbangan yaitu dengan berat bersih 0,17 gram dan disisihkan ke BPOM 0,05 gram, sisa untuk persidangan 0,12 gram.
• Berdasarkan Sertifikat/Laporan Pengujian BPOM Bengkulu Nomor : LHU.089.K.05.16.24.0047 tanggal 05 Februari 2024 berkesimpulan bahwa sampel barang bukti yang diterima berupa 0,05 gram yang diduga mengandung narkotika golongan I jenis sabu adalah Positif Metamfetamin dan terdaftar dalam Narkotika Golongan I lampiran Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

                                    Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 112 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.